Artikel kali ini adalah sekilas info tentang definisi kartun. Apa arti dari kartun itu sendiri? Apa yang membuat anak tertarik dengan kartun? Ingin tahu? Mari dibaca!
Anak-anak gemar nonton kartun. Karena menurut mereka, kartun
itu menarik, lucu, dan menghibur. Terutama karena formatnya adalah bentuk
animasi. Di tiap tahunnya, muncul kartun-kartun menarik yang membuat anak menjadi betah untuk menontonnya. Lalu bagaimana perkembangan kartun dari masa ke masa?
Kartun yang kita kenal adalah suatu tayangan berformat dua dimensi yang menampilkan ilustrasi seni rupa. Awalnya kartun hanya berupa gambar yang dibuat dengan kertas ataupun kanvas. Kemudian seiring berkembangnya zaman, kartun kini beralih ke format animasi di mana gambar yang ditayangkan dapat bergerak.
Hannah Barbera adalah studio pembuatan serial animasi yang mendominasi di Amerika
Televisi merupakan wadah yang memberi potensi besar untuk kartun. Mulai dari Hannah Barbera dengan Flinnstonenya, Warner
Brother’s dengan Looney Tunes, ataupun Disney dengan Mickey Mousenya. Seiring
dengan perubahan masa, kartun pun juga berubah. Namun formatnya tetap sama.
Kartun tidak punya alur tetap dan tiap episodenya memiliki persoalan yang
berbeda sehingga tidak bosan untuk ditonton. Salah satu pembuat serial kartun tersukses di sepanjang sejarah adalah Hannah Barbera. Studio ini merupakah salah satu yang berhasil memproduksi serial kartun terkhususnya untuk tayangan televisi, seperti Scooby Doo, The Smurfs, The Flinnstones, dan juga Yogi The Bear. Kemudian mulai berkembang dengan adanya Cartoon Networks yang memunculkan aneka kartun baru seperti Johny Bravo, Powerpuff Girls, dan Cow and Chicken. Hannah-Barbera merupakan pemilik dari studio animasi yang kini berada di bawah kepemilikan Turner Broadcasting System ini. Lalu munculnya Nickelodeon yang menayangkan acara khusus untuk anak-anak berumur 2 hingga tahun serta 8 hingga 16 tahun. Tayangan Nickelodeon sempat mewarnai layar televisi di Indonesia seperti Dora the Explorer yang sampai saat ini masih bertahan di salah satu TV swasta Indonesia, Blues Clues, Jimmy Neutron, Hey Arnold!, dan sebagainya.
One Piece merupakan salah satu contoh tayangan animasi Jepang
Lalu bagaimana dengan Detective Conan, Naruto dan One Piece? Tayangan yang biasa para remaja tonton setiap hari di televisi ataupun TV kabel ini, dikenal dengan sebutan anime. Pada dasarnya anime dan kartun sama
saja. Yang membedakan adalah alur cerita anime yang bersambung dan ada hasil
akhirnya atau berujung tamat. Format yang seperti ini kerap kali membuat
penontonnya dibawa penasaran akan kisah selanjutnya sehingga banyak remaja atau
anak-anak yang gemar menonton kartun berseri seperti ini. Namun tidak jarang juga tayangan kartun yang berkelanjutan seperti Avatar : The Last Airbender yang berkelanjutan dan memiliki akhir cerita.
Bagaimana tahap perkembangan dari anime? Mari kita tengok!
Kata anime sendiri berasal dari bahasa serapan bahasa Inggris yaitu "animation". Anime adalah suatu ragam seni yang memiliki metode dan teknik yang telah digunakan atau diadaptasikan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi. Perkembangan animasi Jepang bermula pada awal abad ke 20 di mana seorang pembuat film yang bereksperimen untuk membuat sebuah tayangan animasi. Kemudian pada tahun 1917 terbitlah sebuah animasi singkat pertama berdurasi 2 menit yang menceritakan seorang samurai yang ingin menguji coba pedang barunya kepada targetnya hanya untuk merasakan apa itu menderita.
Salah satu cuplikan dari bentuk anime yang di produksi tahun 1917.
Anime pertama yang berhasil meraih tingkat kepopulerannya adalah Astro Boy yang tayang pada tahun 1963. Kemudian Hayao Miyazaki mulai mengembangkan anime menjadi sebuah film layar lebar berjudul The Castle of Cagliostro pada tahun 1979. Seiring dengan berkembangnya waktu, anime menjadi lebih beragam dan tersegmentasikan. Ada jenis anime yang dinamakan Shonen yaitu untuk anak laki-laki sekolah dasar hingga sekolah menengah, sedangkan Shojo untuk anak perempuan sekolah dasar hingga sekolah menengah. Sedangkan untuk kategori anak-anak dinamakan Kodomo.
Di era tahun 90an, anime pun semakin populer hingga masuk ke dalam pertelevisian di Indonesia. Anime yang muncul pada masa itu ada Sailormoon yang khas dengan tagline "Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu!". Ada juga serial anime yang bertemakan olahraga seperti Captain Tsubasa, Slam Dunk, dsb. Tidak hanya itu, anime yang bergenre action seperti Yu Yu Hakusho, Gundam Wing, Rurouni Kenshin, dan Hunter X Hunter mulai muncul di kalangan anak-anak laki-laki. Semua kartun tahun 90an memberikan esensi yang menarik bagi kalangan anak-anak yang gemar menonton tayangan kartun pada masa itu.
Tayangan anime pada masa itu di televisi Indonesia berada pada jam yang tepat untuk anak-anak. Anak-anak yang berada pada masa itu pagi harinya dihiasi begitu banyak tayangan yang tidak kalah seru dan mendidik seperti Sesame Street, The Tweenies, dan Banana's in Pajamas. Di sore hari juga dihibur dengan tayangan seperti Captain Tsubasa, Honey Bee Hutch, dan Chibi Maruko Chan, dan berbagai kartun lainnya. Pada masa itu juga, orang tua turut mendampingi anaknya yang menonton tayangan yang berklasifikasi BO seperti untuk menonton Hunter X Hunter dan Ghost at School.
Berkembang menuju era 2000an, beberapa anime memasuki masa akhirnya atau bahkan ada yang sudah tamat. Namun ada juga yang masih berkelanjutan seperti One Piece, Naruto, dan Dragon Ball yang sudah memasuki masa baru. Di tahun 2000-an anime berkembang dengan muncul karakter-karakter menarik dan segar. Contohnya adalah anime Eyeshield 21 yang memiliki karakter anti-hero yaitu Hiruma Youichi. Karakter ini digambarkan seperti sosok iblis yang menyebalkan dan menyeramkan. Tidak hanya Eyeshield 21, anime seperti Hikaru No Go, Ghost at School, Beyblade, dan Shaman King juga turut meramaikan televisi Indonesia pada saat itu.
Hiruma Youichi yang memiliki karakter anti-hero dalam serial Eyeshield 21
Seiring berkembangnya teknologi yang lebih maju, televisi pun turut mengikuti pergerakan tersebut diiringi dengan berkembangnya tayangan-tayangan baru yang menarik dan menghibur. Akan tetapi, tayangan-tayangan kartun untuk anak-anak menjadi berkurang di tiap-tiap stasiun TV. Kategori tayangan seperti Sesame Street dapat digantikan dengan adanya Laptop Si Unyil yang juga sama-sama mengedukasi anak-anak. Namun, tayangan sinetron dan FTV kemudian mendominasi tayangan di berbagai TV swasta yang akhirnya membuat tayangan kartun anak-anak berkurang. Sedikit melegakan apabila acara seperti Laptop Si Unyil, Bolang Si Bocah Petualang, dan Dunia Binatang masih ada untuk mengedukasi dan menghibur anak-anak Indonesia. Tidak hanya tayangan seperti Bolang, beberapa kartun seperti Upin dan Ipin, Boboiboy, Adit dan Sopo Jarwo, juga Pada Zaman Dahulu mulai muncul untuk menghibur anak-anak yang lama tidak menonton kartun. Bagi sebagian orang yang menggunakan TV kabel, anak-anak mereka masih dapat menikmati tayangan kartun seperti Phineas and Ferb, Pokemon, Teen Titans, dan masih banyak lagi.
Perkembangan anime pada saat ini sangat beragam dan lebih menawarkan cerita-cerita yang beragam. Hanya saja, televisi Indonesia jarang menayangkannya dan yang bertahan hanya beberapa seperti Naruto, Spongebob Squarepants, dan Dragon Ball. Adapun kartun seperti Pororo dan Curious George yang memberikan nilai positif bagi anak-anak. Sungguh disayangkan apabila tayangan kartun untuk anak-anak yang memiliki potensi untuk mengedukasi mereka tidak dapat tayang. Semoga tayangan kartun yang dinilai dapat membantu tumbuh kembang anak dapat tayang di televisi Indonesia sehingga anak akhirnya tidak salah menonton tayangan televisi.
Selamat menonton, Sobat Kartun!
No comments:
Post a Comment