CARTOON 4 KIDS

Monday, January 18, 2016

TELEVISI, KARTUN, dan PERSEPSI


Jika Sobat Kartun merasa sering menonton televisi bukanlah hal buruk, mungkin bisa membaca bagian dari blog ini. Jika Sobat Kartun merasa terlalu sering menonton televisi adalah hal yang buruk, mungkin juga bisa membaca bagian dari blog ini. Membingungkan? Lebih baik di scroll ke bawah saja.

Televisi  memberi banyak manfaat bagi mereka yang menikmati kehadiran televisi. Mulai dari hiburan, informasi nasional maupun internasional, atau bahkan seputar lingkup keagamaan. Karena begitu banyaknya manfaat, orang tua cenderung untuk menggunakan televisi sebagai media alternatif anak dalam membantu tumbuh kembangnya. Namun apakah benar orang tua sudah menggunakan televisi dengan benar? Mengingat gencarnya media audiovisual ini untuk memperoleh rating besar-besaran dari publik, sehingga memberikan konten-konten yang terkesan kacangan, dan hanya memuaskan mata sesaat.

Seorang anak SD kelas 2 gemar menonton serial TV Anak Jalanan dengan alasan sederhana “seru banget soalnya!” Apakah mereka harus disalahkan atas hal tersebut? Anak tersebut tidak dengan sendirinya menonton atas dasar keinginannya sendiri. Namun adanya trigger atau pendukung misalkan dari asisten rumah tangganya atau mungkin kedua orang tuanya. 

Pembagian segmentasi kartun juga dirasa tidak terlalu merata. Dengan menotabenekan anak-anak, semua dikategorikan sebagai A atau SU. Orang tua pun cenderung tidak memahami kegemaran anaknya terhadap kartun, dan hanya mengatakan “duh ini mah tontonan anak kecil!” lalu mengganti saluran TV yang tadinya dikhususkan untuk anaknya. Ketika orang tua memandang anak kelas 5 SD bahwa mereka sudah besar, bukan berarti mereka boleh menonton tayangan remaja secara bebas. Merekapun masih dikategorikan sebagai anak-anak. Persepsi seperti itulah yang terkadang membuat kesenangan anak terhadap kartunpun berkurang.

Persepsi adalah cara pandang seseorang yang pastinya berbeda di tiap-tiap orangnya. Namun perlu dicermati bahwa memandang sesuatu dengan 1 sudut pandang saja tidaklah cukup. Sama dengan menilai klasifikasi tayangan kartun. Ada sebagian orang tua yang merasa bahwa menonton Spongebob Squarepants dapat merusak pola pikir anak sehingga tidak perlu ditonton. Terutama karena karakter Shandy Chicks yang mengenakan bikini sebagai kostumnya. Orang tua merasa bahwa hal tersebut dapat membuat anak berpikir ke arah pornografi ketika menonton Spongebob Squarepants. Tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya gagal dalam bertumbuh kembang. Akan tetapi, orang tua juga tidak boleh lepas tangan dalam mendidik dan mengarahkan anak untuk bisa berpikir kreatif dan imajinatif. 


Dalam klasifikasi, tayangan Spongebob Squarepants adalah kategori BO. Sehingga orang tua harusnya dapat menemani anak untuk memahami serial kartun tersebut. Andaikan orang tua hanya sekedar melanggar anaknya untuk menonton Spongebob karena dapat merusak anak-anak yang tidak jernih, maka justru pola pikir orang tua tersebut yang perlu dipertimbangkan kembali. Jika anak tidak mengerti maksud lelucon dari serial Spongebob atau tidak paham kenapa karakter di sana bertingkah sedemikian rupa, maka patutlah orang tua harus menjabarkan dan memberi arahan yang mendidik. Sehingga fungsi dari kartun tersebut dapat tersalurkan dengan benar oleh televisi sehingga membuat pola pikir anak lebih memahami apa yang diajarkan dalam kartun yang ia tonton.

Tetaplah menonton, Sobat Kartun! 


Wednesday, January 13, 2016

NINJA KONOHA, UZUMAKI NARUTO


Bagi  para Sobat Kartun yang gemar menonton anime, tentunya tahu siapa Uzumaki Naruto. Ninja penuh jenaka dan ceroboh namun berkemampuan dahsyat ini merupakan salah satu serial anime tersukses di dunia. Apa saja yang diajarkan lewat serial ini? Bila ingin tahu, silahkan terus scroll ke bawah!

Naruto Uzumaki ketika berumur 12 tahun 


Uzumaki Naruto merupakan seorang anak yang memiliki rubah berekor sembilan yang disegel dalam dirinya 
ketika rubah tersebut menyerang desa Konoha. Karena memiliki sebuah kemampuan dahsyat yang tersimpan atau tersegel pada dirinya, Naruto dikucilkan oleh masyarakat karena takut  akan membawa bencana bagi orang-orang. 


Naruto kecil ketika dikucilkan masyarakat Konoha karena menyimpan 
monster rubah berekor 9


Walaupun dianggap membawa bencana oleh orang-orang sekitar, Naruto tetap menjadi pribadi yang tegar dan selalu bersemangat dalam hal apapun. Sifat tersebut tetap dibawanya ketika lulus menjadi murid ninja. Bersama dengan gurunya Kakashi Hatake dan dua teman sekelompoknya, Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura, Naruto bergabung dalam tim 7 untuk menjalankan misi sebagai ninja pemula.

Perjalanan Naruto sebagai seorang ninja bukan hal yang mudah. Mulai dari kehilangan sahabatnya, Uchiha Sasuke yang memillih untuk meninggalkan desanya dan ikut bersama buronan Orochimaru. Lalu melihat sahabatnya diculik oleh kelompok penjahat kelas kakap seperti Akatsuki. Serta melihat temannya terbunuh karena menyelamatkan Naruto. Bahkan hingga melawan Madara dan Obito. Sampai akhirnya ia menjadi ninja terhebat di desanya.



Karakter Naruto mungkin cukup unik. Mulai dari  tingkahnya yang ceroboh, lucu, dan semaunya. Namun dibalik segala keceriaannya, ia sudah menyimpan banyak kesedihan mulai dari ditinggal oleh orang tuanya yang meninggal demi menyelamatkan nyawanya, dijauhi masyarakat, bahkan melihat temannya mati di medan perang. Naruto memiliki sikap yang patut ditiru untuk Sobat Kartun. 

Neji Hyuuga teman Naruto yang mati di medan perang demi melindungi Naruto 


Ia tidak egois. Kepentingan orang lain selalu ia dahulukan. Tidak hanya itu, sikap kesetiakawanannya tinggi. Terutama ia sangat tidak tega apabila melihat temannya tertinggal jauh darinya atau ketika Gaara, salah satu teman Naruto dari negara pasir diculik. Ia punya rasa memiliki dan merasa kehilangan ketika Gaara diculik.

Kazekage Gaara yang juga teman Naruto diculik oleh kelompok penjahat 
bernama Akatsuki


Hal yang bisa Sobat Kartun pelajari juga dari Naruto adalah ia memiliki tekad yang kuat untuk melindungi desanya. Misalkan motivasinya dalam mengikuti ujian chuunin di Konoha agar menjadi ninja yang kuat. Butuh proses yang lama agar ia menjadi tangguh dan kuat. Tidak hanya itu, Naruto selalu menanamkan dirinya untuk bisa lebih percaya diri dan yakin kalau ia bisa menjadi kuat dan mampu mencapai cita-citanya sebagai Hokage atau pemimpin di desanya. 


Sebagai serial anime yang diklasifikasikan ke dalam kategori remaja, Naruto memiliki banyak nilai-nilai yang dapat dicontoh. Mulai dari hal-hal sederhana hingga besar. Sobat Kartun mungkin dapat menerapkan ajaran-ajaran Naruto ke dalam kehidupan sehari-hari, terkhususnya untuk anak-anak. Namun sangat disarankan bahwa memang tontonan Naruto ini dikhususkan untuk remaja saja. 

Selamat Menonton, Sobat Kartun


Tuesday, January 5, 2016

YANG DULU ADA, KINI TIADA

Apakah Sobat Kartun merupakan anak-anak era 90an? Jika ya, maka postingan ini akan membuat kalian bernostalgia sejenak sama seperti postingan tentang perkembangan kartun dari masa ke masa. Mari kita lihat, terus scroll ke bawah! 



Salah satu tayangan anak-anak yang pernah ada di televisi Indonesia adalah Sesame Street. Pada awalnya Sesame Street tayang di TVRI sekitar tahun 1975 hingga 1990an, kemudian berpindah tayang ke RCTI dan SCTV. Acara tiap pagi ini sangat menarik perhatian anak pada masa itu. Tidak hanya mendapat hiburan dari tokoh-tokohnya yang lucu, namun juga di tiap segmennya, tokoh-tokoh tersebut memberi pembelajaran yang berguna dan dapat diingat hingga sekarang. 

Terhitung pada tahun 2014, Sesame Street meraih 159 Emmy Awards dan merupakan penghargaan terbanyak untuk tayangan edukasi anak-anak dibandingkan tayangan serupa lainnya.  



Yang ini pernah di bahas pada topik yang lalu-lalu secara singkat, yakni ; Bananas in Pyjamas. Tayangan yang pernah muncul di RCTI ini terinspirasi dari lagu seseorang bernama Carey Blyton pada tahun 1967. Karakter dari Bananas in Pyjamas ini adalah B1 dan B2, yang mana para aktor yang memainkan tokoh-tokoh tersebut menggunakan kostum, sehingga memberi kesan hidup pada karakter yang dimainkan. 


Bananas in Pyjamas sendiri sudah mencapai 6 series dari tahun 1992 hingga 2001, juga terdapat serial spesial dan serial CGI sebanyak 2 musim. Bananas in Pyjamas masuk daftar nominasi di beberapa penghargaan seperti Most Popular Children's Program, Best Children's Album, dan Best Original Cast. 


Masih ingat dengan tagline "Berpelukan" ? 




Bila kalian masih ingat, berarti kalian pernah menonton acara dengan tokoh 4 anak-anak yang berkostum merah, kuning, hijau, dan ungu yaitu ; Teletubbies. 


Tayangan yang pernah disiarkan oleh Indosiar ini merupakan suatu tayangan anak-anak yang masih balita. Teletubbies ini sendiri memiliki beberapa tokoh seperti Tinky Winky, Dipsy, Laa-Laa, dan Po. Diikuti dengan tokoh seperti Noo-Noo yaitu alat bersih-bersih yang juga menjaga teletubbies. 

Serial Teletubbies ini membantu anak untuk mengenal dunia sekitar. Baik dari mengenal binatang, tumbuhan, atau bahkan matematika. Namun sangat disayangkan tayangan ini sudah tidak muncul lagi di Indonesia. 

Ada juga beberapa kartun yang tidak kembali tayang di layar kaca Indonesia saat ini. Misalnya seperti kartun Captain Tsubasa ataupun Honey Bee Hutch (yang mungkin karena terlalu lawas keberadaannya). Namun tentu anak-anak senang untuk menantikan tayangan-tayangan yang baru dan juga menghibur seperti Rabbids Invasions, Boboiboy, Marvel's Ultimate Series, dan sebagainya. 

Selamat Menonton, Sobat Kartun! 






Friday, January 1, 2016

APA YANG MENARIK DARI SINETRON?

Apakah Sobat Kartun adalah yang gemar menonton Sinetron? Sinetron apa yang sering kalian tonton tiap hari? Tim Cartoon4Kids berharap anak-anak yang ada di sekitar Sobat Kartun tidak sembarang menonton sinetron. Akan tetapi, kenapa anak-anak saat ini gemar menonton sinetron atau bahkan drama india yang penuh intrik dan permasalahan yang rumit? Mari kita telaah!

Seorang anak kedapatan naik ke atas tiang listrik karena ditolak oleh seorang gadis kecil teman sekelasnya. Begitu jauh perkembangan psikologis anak-anak masa kini dengan anak di masa 90an yang masih gemar bermain kelereng atau rela berpanas-panasan main layangan. Mungkin sampai saat ini juga masih banyak yang gemar bermain di luar dan mencoba akrab dengan alam, namun tidak sedikit juga yang lebih menikmati bermain dengan gadget sehingga kepribadiannya menjadi lebih tertutup dan lebih senang untuk bermain dengan aplikasi apple ataupun android yang saat ini menjadi suatu daya tarik bagi anak-anak.

Namun di tengah berkembangnya aplikasi online untuk anak, tayangan televisi yang gencar mencari rating dan mengedepankan kesenangan publik semata sehingga tidak mengedepankan kualitas secara maksimal, ada banyak tayangan tersebut yang akhirnya memengaruhi anak sehingga anak akhirnya menonton. Sebut saja serial televisi Ganteng Ganteng Serigala. Apakah anak-anak dapat memahami sisi positif dari tayangan tersebut? Seberapa besar efek positif yang diberikan oleh tayangan tersebut terhadap pola kembang anak? 

GGS merupakan contoh tayangan yang mestinya tidak boleh ditonton anak-anak 


Serial Ganteng Ganteng Serigala secara klasifikasi adalah tayangan Remaja. Akan tetapi ada banyak anak-anak yang akhirnya ikutan menonton serial tersebut. Dikarenakan sebagian besar ibu-ibu rumah tangga menonton tayangan ini, dan anak-anak justru ikutan menikmati tayangan ini, maka ibu mereka merasa bahwa anak tidak akan rewel apabila menonton serial Ganteng Ganteng Serigala. Ada beberapa anak yang secara tidak sadar menjadi “nakal” atau banyak tingkah bukan karena ajaran orang tuanya, namun apa yang terekam oleh otak mereka ketika menonton sinetron yang ia tonton.

Selain 7 Manusia Harimau & GGS, Anak Jalanan merupakan contoh sinetron 
yang tidak boleh ditonton anak-anak



Mungkin banyak orang yang tidak menonton serial TV seperti Ganteng-Ganteng Serigala atau 7 Manusia Harimau atau bahkan acara serial TV lainnya, akan bertanya apa yang menarik dari tayangan-tayangan tersebut. Intrik yang dituangkan dalam serial tersebut sangat rumit dan apabila tidak mengikuti dari awal akan membuat orang kerepotan untuk mengikutinya. Terlalu dipenuhi ketegangan dan secara tata bahasa memang tidak diperkhususkan untuk anak-anak, yang mana banyak diantaranya berkonotasi negatif. Problematika percintaan yang ditampilkan juga membuat anak menjadi dewasa terlalu dini dan terlalu serius memahami apa itu cinta. Sehingga tidak sedikit anak-anak sudah memahami arti kata 'galau' yang mana biasanya ditujukan untuk kalangan remaja atau dewasa muda. 

Anak-anak dengan mudah menyerap apa yang ia tonton, tidak hanya karena format televisi yang visual, namun juga lewat audionya sehingga membuat anak dapat mendengar dan mengingat dengan cepat apa saja yang diucapkan dalam tayangan sinetron tersebut. Lewat tontonan serial seperti itu, anak-anak juga akhirnya mengikut-ikut bertingkah seperti yang ada di serial tersebut, lewat gaya bahasa ataupun tindakan. Hal-hal tersebut yang dapat memicu adanya bullying di kalangan anak-anak. Tidak hanya bullying saja, namun juga pola hidup anak yang ingin meniru seperti yang ada di serial tv yang ditontonnya.

Persoalan rumit dalam keluarga, perdebatan antara si miskin dan si kaya, perebutan cinta, bentuk intimidasi antar tokoh, hidup hedonisme, dan lain-lain merupakan suatu bentuk cerminan sinetron yang ditampilkan di beberapa televisi swasta. Point-point yang disampaikan juga adalah bentuk nyata yang dilihat oleh anak-anak. Perubahan pola pikir menjadi salah satu yang diakibatkan dengan adanya tayang-tayangan yang berunsur tersebut. Sehingga anak mulai berandai-andai apabila ia hidup dengan rumah mewah dan hidup enak seperti di dalam sinetron yang mana hanya memandang yang enaknya saja dalam serial tersebut tanpa melihat kerja keras yang diraih. Secara tidak langsung mereka akan terdoktrin bahwa hidup selalu enak dan apa saja yang kita inginkan pasti ada, padahal sebenarnya tidak seperti itu. 

Suatu penelitian American Psychological Association (APA) pada tahun 1995, menyatakan bahwa 'tayangan yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berlaku baik, dan tayangan yang kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk belaku buruk’ . Bahkan penetilian ini menyimpulkan bahwa hampir semua perilaku buruk yang dilakukan seseorang adalah pelajaran yang mereka terima sejak kecil. 

Apabila anak terus dijejal dengan tayangan minim edukasi seperti serial sinetron, maka akan memengaruhi segi moralnya dan dapat menjadi anak yang kurang akhlak di kemudian hari. Apabila orang tua ingin anaknya tumbuh sebagai pribadi yang baik dan cerdas baik secara moral dan kognitif, maka akan lebih baik untuk memperhatikan tayangan-tayangan sinetron agar tidak ditonton oleh anak-anak, dan memberi kepada anak bahwa tontonan tersebut tidak bagus untuk dilihat. Bukan suatu hal yang buruk menyampaikan kepada anak apa yang tidak baik, dan anak juga perlu belajar bahwa tidak semua yang ia ingin lihat segalanya dapat diperoleh. 

Selamat Menonton, Sobat Kartun!








SELAIN KARTUN, ADA...

Sobat Kartun masih betah membaca blog ini? Terusnya membaca bila memang masih ingin lebih tahu tentang tayangan-tayangan yang berkaitan dengan kartun.


Anak terkadang memiliki kecenderungan untuk bosan terhadap beberapa tayangan kartun. Terutama bila tayangan tersebut pernah diputar ulang oleh televisi. Ada beberapa alternatif bagi Sobat Kartun bila ingin menonton tayangan mendidik dan menghibur anak-anak.





Laptop si Unyil hadir tiap Senin-Jumat pkl 13.15 di TRANS7


Yang pertama adalah Laptop Si Unyil. Program tersebut merupakan tayangan yang menggali mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi serta membahas juga mengenai permainan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Tayangan ini hampir serupa dengan Buku Harian si Unyil yang membahas mengenai tempat wisata serta mengenal permainan yang menjadi ciri khas suatu daerah tertentu, atau yang bersifat menghibur tapi tetap mendidik.

Tayangan ini membantu anak untuk mengenal sesuatu lebih dalam terutama yang berkaitan dengan teknologi ataupun produk yang sering dikenal oleh anak. Laptop si Unyil tidak hanya memberi kesan edukasi kepada Sobat Kartun saja, namun juga memberi hiburan lewat cuplikan animasi ataupun alur cerita Unyil dengan tokoh-tokoh lain seperti Pak Ogah ataupun Usro.

Yang kedua adalah BOLANG, atau lebih akrab dikenal dengan Bocah Petualang. Bertemakan alam, Sobat Kartun diajak untuk mengenal alam lebih dekat dan bagaimana keseharian Bolang sebagai anak yang gemar berpetualang dan dekat dengan alam. Lewat tayangan BOLANG, anak diajak untuk tidak takut bermain dengan alam, namun anak belajar bahwa mereka hidup berdampingan dengan alam, dan lewat tayangan ini, anak-anak dapat memahami bahwa mengenal alam adalah hal yang seru dan menarik. Tidak hanya belajar tentang alam, namun juga mengenal budaya di Indonesia yang beraneka ragam. Mengingat bahwa budaya Indonesia sedikit demi sedikit mulai tidak dikenal oleh banyak anak-anak yang cenderung mengedepankan kecanggihan teknologi dalam kehidupan mereka.

 BOLANG tayang tiap Senin-Jumat pkl 13.45 di TRANS7


BOLANG menawarkan kepada anak-anak bahwa mengenal Indonesia sangatlah menyenangkan, terutama mengenal kebudayaannya. Terutama lewat tayangan televisi, di mana anak cenderung lebih senang dan mudah memahami apa yang disampaikan.



Indonesia Bagus hadir tiap Sabtu pkl 13.30 di NET. TV


Selain BOLANG dan Laptop si Unyil, adapun acara yang menyajikan bentangan alam yang indah di Indonesia seperti Indonesia Bagus. Yang membuat berbeda adalah tampilannya disampaikan oleh narasumber yang tinggal di daerah yang dibahas. Indonesia Bagus menampilkan seluk beluk budaya yang dimiliki tiap suku di Indonesia. Mulai dari makanan, tempat wisata, kebiasaan hingga busana yang dikenakan tiap warganya. Tentunya acara ini masih dalam bimbingan orang tua, sehingga anak bisa bertanya kepada bapak/ibunya apa yang mereka tidak mengerti tentang apa yang dibahas dalam tayangan tersebut.



Dunia Hand Made tayang tiap Sabtu & Minggu pkl 10.30 di Global TV


Bila ingin membuat anak-anak lebih kreatif, mungkin tayangan Dunia Hand Made bisa membantu. Tayangan tersebut merupakan suatu program TV yang dapat membantu anak untuk lebih bisa menciptakan kreasinya sendiri dengan barang-barang yang ada di sekitarnya. Mengingat bahwa saat-saat ini banyak anak yang lebih gemar untuk bermain gadget dibandingkan berkreasi membuat sesuatu. Lewat tayangan ini, anak-anak dapat diharapkan untuk memiliki pola pikir kreatif dan termotivasi untuk membuat sesuatu yang unik dan bermanfaat. Walaupun dengan menggunakan barang bekas, justru anak menjadi terpacu untuk mengenal konsep penghijauan atau penghematan.


Children of the World hadir tiap Sabtu pkl 13.30 di DaAi TV


Adapun sebuah tayangan yang dapat membantu anak untuk belajar memahami kondisi yang ada di dunia sekitar. Program tersebut adalah Children of the World. Tayangan ini membahas tentang kehidupan tiap-tiap yang anak memiliki kekurangan baik secara ekonomi maupun psikis. Anak-anak yang menjadi pokok bahasan dalam acara tersebut merupakan anak-anak yang mampu mengerjakan segala sesuatu di luar yang dilakukan oleh anak-anak lain. ketika anak-anak lain dapat bermain Plants VS Zombies atau bahkan mainan lain, anak-anak ini harus merawat orang tua mereka yang sakit atau cacat. Mereka bahkan harus bekerja untuk menghidupi kehidupan keluarganya sendirian, dan tinggal di pegunungan atau di desa yang terpencil, namun tak sedikit juga yang tinggal di tengah perkotaan. Acara yang dipandu oleh 3 orang anak dan seorang guru ini,  menyampaikan hal-hal yang terkait dengan tayangan yang diputar. Tentang pelajaran apa yang bisa diambil dengan adanya cuplikan anak-anak yang ada di dunia. Lewat tayangan ini anak juga bisa belajar menjadi sosok pribadi yang empati kepada orang lain dan hidup berlandaskan welas asih. Tentunya dengan dampingan orang tua, anak-anak lebih termotivasi untuk bisa belajar menjadi tokoh yang ditayangkan dalam program tersebut.


Rumah Dongeng tayang tiap hari Selasa pkl 13.30 dan
 ditayang ulang pada hari Selasa pkl 07.00 di DaAi TV


Acara menarik lainnya adalah Rumah Dongeng. Di mana acara ini menyajikan cerita-cerita ilustrasi yang menarik untuk anak lewat pertunjukan boneka binatang. tidak hanya boneka binatang yang ditampilkan lucu dan menarik, namun cerita yang disampaikan dapat membantu anak untuk belajar mengenal sebab akibat dari sesuatu yang mereka lakukan. 

Begitu banyak acara televisi, namun sedikit yang dapat menjadi pilihan bagi anak-anak untuk bisa ditonton. Beruntungnya masih ada beberapa alternatif seperti tayangan di atas. Semoga lewat tayangan-tayangan yang telah disampaikan di atas, dapat membantu Sobat Kartun untuk memilih tayangan yang baik untuk anak. 




Selamat Menonton, Sobat Kartun! 







Tuesday, December 15, 2015

BERUANG MADU YANG GEMAR MAKAN MADU

Masih bertahan membaca blog ini? Ide bagus bila memutuskan untuk bertahan. Karena bahasan kali ini sangat menarik, yaitu tentang beruang madu berkaus merah. Siapa lagi kalau bukan Winnie The Pooh.
Winnie The Pooh adalah suatu karakter animasi Disney berupa beruang madu kuning yang mengenakan kaus merah dalam serial animasinya. Karakter buatan A.A Milne ini kerap dikenal dengan sebutan Edward Bear.


Pada awalnya Winnie The Pooh merupakan suatu nama untuk boneka beruang yang dimiliki anak laki-lakinya yang bernama Christopher Robin Milne. Nama tersebut juga akhirnya menjadi nama tokoh dalam cerita buatan A.A Milne ataupun serial animasinya.

Boneka beruang milik Christopher Robin akhirnya membuat debutnya dalam sebuah puisi karya A.A. Milne berjudul ‘Teddy Bear’ pada tahun 1934 edisi 13 Februari dari majalah Punch, puisi yang sama juga diterbitkan dalam buku milik A.A Milne

Winnie The Pooh menjadi World's Ambassador of Friendship

Perlu Sobat Kartun ketahui bahwa pada tahun 1997, PBB menetapkan Winnie The Pooh, sebagai World's Ambassador of Friendship. Karakter seperti apakah Pooh sehingga dinobatkan sebagai World’s Ambassador of Friendship? Apa yang bisa anak-anak pelajari dari Winnie The Pooh? Tetaplah membaca chapter pada blog ini!



Pooh adalah karakter dalam animasi Winnie The Pooh yang gemar makan madu. Karakter ini dikenal sebagai tokoh yang bersahabat, dan juga sangat disenangi oleh anak-anak lantaran rupanya yang lucu dan menggemaskan. Tidak hanya lucu, Pooh merupakan salah satu tokoh yang penyayang. Ia sangat pengertian terhadap tokoh-tokoh lain seperti Eeyore, Tigger, Christopher Robin, dan juga Piglet yang adalah sahabatnya. Pooh juga mengajarkan anak-anak bagaimana kita harusnya dalam berteman.



Selain Pooh, Sobat Kartun juga belajar dari Piglet. Piglet merupakan salah satu sahabat Pooh yang memiliki sifat pemalu. Walaupun pemalu, namun Piglet juga memiliki sifat penyayang seperti Pooh yang selalu membantunya. Lewat Piglet, Sobat Kartun belajar bagaimana menjadi sosok pribadi yang setia kawan bagi orang lain.

Adapun juga Eeyore. Seekor keledai berwarna biru yang juga merupakan teman Pooh yang ia sukai karena kepintarannya dan ia mampu untuk menjaga dirinya sendiri. Karakter Eeyore memang bisa dibilang muram atau suram karena kehilangan ekornya. Lewat Eeyore, Sobat Kartun diajarkan bagaimana menjadi individu yang dapat mengolah kemampuan akademiknya. Walaupun Eeyore terlihat seperti hewan yang gemar bermuram, Sobat Kartun juga diajak untuk tidak mudah muram seperti Eeyore.


Tidak hanya Eeyore, adapun Tigger. Karakter harimau dalam serial Winnie The Pooh ini sangat senang berpetualang. Tidak hanya senang berpetualang, karakter ini dikenal sangat periang dan bersemangat terhadap apapun. Sobat Kartun tentu ingin menjadi seseorang yang periang seperti Tigger bukan? Ketika menengok Tigger, Sobat Kartun tentu senang melihat tingkahnya yang selalu membawa keceriaan karena karakternya yang begitu hiperaktif.


Selain tokoh-tokoh di atas, ada tokoh yang suka memimpin dalam hal kegiatan apapun, yaitu Rabbit. Tidak hanya suka memimpin, ia juga adalah karakter yang rapi dan teratur. Sobat Kartun juga dapat menilai dari bagaimana gerak-gerik Rabbit dalam berperilaku ketika ia ada dirumah atau bahkan ketika ia sedang menanam sayuran. Tentunya dengan keteraturan Rabbit di kehidupan sehari-hari, juga dapat mengajarkan Sobat Kartun untuk dapat mengatur waktu dengan baik dan tidak menyia-nyiakan waktu juga.




Di antara semua karakter binatang yang ada di serial Winnie The Pooh, terdapat satu tokoh manusia yang tentunya Sobat Kartun pasti tahu. Tokoh itu adalah Christopher Robin. Dalam penjelasan di atas, nama Christopher Robin adalah anak dari A.A Milne. Christopher Robin adalah sahabat dari Pooh. Christopher Robin juga sering menemani Pooh untuk mencari madu di hutan. Dalam serial Winnie The Pooh, Christopher Robin merupakan sosok yang gemar membaca, bahkan terkadang ia membacakan buku yang ia baca. 

Winnie The Pooh tidak hanya memberikan canda tawa ketika menontonnya atau merasa senang ketika melihat karakternya yang menarik dan lucu. Tapi lewat animasi Winnie the Pooh, Sobat Kartun belajar menjadi kawan yang baik dan memahami orang lain. 

Selamat Menonton, Sobat Kartun!


Wednesday, November 25, 2015

SENSOR ATAU TANPA SENSOR?

Sobat Kartun masih bertahan dengan blog ini? Jika tetap bertahan, teruslah membaca! Karena ada banyak bahasan tentang kartun yang dapat Sobat Kartun dapatkan.

Salah seorang crew dari Tim Cartoon4Kids menanyakan kepada beberapa mahasiswa tentang apakah mereka merasa terganggu ketika menonton serial kartun yang tidak bersensor? Para mahasiswa tersebut mengatakan bahwa mereka tidak merasa keberatan apabila tayangan kartun yang biasa mereka tonton tidak bersensor. Justru mereka merasa terganggu ketika menonton kartun yang saat ini banyak disensor.

“Gue merasa agak terganggu dengan sensor yang berlebihan sama kartun-kartun di TV”

“Agak risih sih sebenernya kalo nonton kartun yang ada sensornya”

Ada beberapa hal yang membuat suatu tayangan bisa terkena sensor, misalkan memang dalam tayangan tersebut mengandung unsur-unsur kekerasan atau menggunakan benda-benda tajam atau berbahaya seperti narkotika. Pengaruh sensor belum tentu memberi kesan positif bagi para penontonnya. Misalkan saja untuk tayangan Spongebob Squarepants di mana salah satu karakternya yaitu Sandy disensor di bagian dada karena ia menggunakan bikini. Secara logika, Sandy adalah hewan. Akan nampak aneh untuk seekor hewan diberlakukan sensor hanya karena Sandy menggunakan bikini.

Sandy Cheeks, salah satu tokoh yang disensor oleh KPI 


Penggunaan sensor yang tepat dan benar merupakan suatu sarana yang dapat digunakan Komisi Penyiaran Indonesia dalam memantau tayangan yang dianggap baik terutama untuk anak-anak. Adanya klasifikasi pada tayangan untuk anak-anak seperti A, R, dan BO sudah membantu anak untuk menentukan tayangan yang tepat dan benar. Akan tetapi penggunaan sensor yang berlebihan akan membuat pola pikir anak menjadi rancu. Anak akan bertanya-tanya kenapa ada beberapa bagian yang dikenakan sensor. Salah satunya seperti contoh di atas yaitu tokoh Sandy pada Spongebob Squarepants. Anak-anak memahami apabila tokoh-tokoh pada serial kartun tersebut adalah hewan, sehingga akan terasa berlebihan apabila karakter tersebut dikenakan sensor.

Bulma adalah salah satu tokoh yang disensor karena menggunakan pakaian mini



Apakah sampai saat ini sensor sudah digunakan dengan tepat? Untuk beberapa tayangan sensor sudah dinilai menjadi hal yang diperlukan. namun untuk beberapa tayangan terutama untuk serial kartun ada baiknya tetap mengandalkan klasifikasi yang sudah diberikan pada tayangan. Apabila memang tayangan itu aman untuk anak-anak, maka sensor tidak perlu menjadi suatu hal yang menjadi keharusan. Ketika sensor digunakan secara berlebihan, pola pikir anak akan berubah. Ada begitu banyak yang akhirnya memiliki pola pikir negatif karena adanya sensor yang berlebihan. Karakter animasi Bulma dalam serial Dragon Ball disensor dibagian dada di salah stasiun televisi swasta. Menurut sebagian remaja menganggap hal tersebut biasa saja karena serial animasi Dragon Ball ditujukan untuk remaja yang pola pikirnya sudah berbeda dengan anak-anak. Tayangan Spongebob Squarepants yang diklasifikasikan sebagai tayangan Bimbingan Orang Tua dirasa tidak perlu membutuhkan sensor, karena serial animasi tersebut didasarkan memang untuk anak-anak dan berada dalam pengawasan orang tua. 

Wujud sensor yang berhasil ada pada dubbing. Dalam suatu tayangan serial animasi, ada beberapa tokoh yang kerap mengucapkan kata-kata umpatan kepada lawan bicaranya, secara tidak langsung tentunya akan membuat anak-anak untuk meniru akan apa yang dikatakan oleh tokoh kartun tersebut. Dengan adanya sensor pada dubbing, maka akan mengurangi kecenderungan anak untuk mengikuti  pola bicara seperti yang dilakukan oleh tokoh kartun tersebut. 

Kehadiran sensor tentu dimaksudkan untuk memberi batasan yang positif terhadap para penontonnya. Akan tetapi apabila penggunaan sensor berada pada lewat dari batas, maka akan memberikan pengaruh yang melenceng dari seharusnya. Pada generasi anak-anak tahun 90an, mereka terbiasa untuk menonton tayangan yang bebas sensor di mana mereka terbiasa untuk menonton rok yang terangkat karena terkena angin, ataupun belahan dada pada perempuan yang sudah memasuki masa remaja. Pada masa itu, anak-anak seperti sudah ter mindset bahwa fenomena yang disebutkan bukanlah sesuatu yang salah ataupun tabu, karena dianggap menjadi suatu bagian dalam kehidupan sehari-hari dan dinilai cukup realistis. Ada yang menganggap bahwa banyak orang-orang yang memiliki nalar secara negatif atau berpikir mesum semenjak digalakkannya sensor bagi tayangan kartun. Sebagai orang tua, perlu dicermati  bagaimana pentingnya sensor untuk kategori-kategori tertentu. 

Selamat menonton, Sobat Kartun! 



Designed By Blogger Templates